Ketua PCNU Kota Palembang, KH. Hendra Zainuddin Al-Qodiri

Profil Kiai Hendra, Ketua PCNU Palembang yang Bangun Pesantren Sejak Usia Muda, Mursyid Toriqoh dan Aktif Menulis

NU Palembang Online – KH. Hendra Zainuddin Al- Qodiri atau akrab disapa “Kiai Hendra lahir pada 4 Desember 1973 di Palembang. la adalah putra. pasangan kedua Drs. Zainuddin Thalib dan Hj. Rukmini. Sejak kecil, ia ditempa dengan pendidikan agama Islam baik di sekolah maupun di lingkungan keluarga. la menempuh pendidikan dasar di SD 100 (tamat tahun 1986) dan pendidikan menengah di MTs 11 (tamat tahun 1989). Kedua lembaga pendidikan ini berada di Kota Palembang. la memperdalam ilmu agama di Pondok Pesantren Al- Amien Prenduan Sumenep Madura (tamat tahun 1994).

Dilansir dari Buku Sejarah NU Palembang, la menempuh studi jenjang pendidikan Strata Satu (S-1) di Fakultas Ushuluddin (lulus tahun 2000) dan jenjang Strata Dua (S-2) dengan konsentrasi di bidang Manajemen Pendidikan Islam (lulus tahun 2004) yang diraih di IAIN Raden Fatah Palembang. Sejak masih muda, ia sangat concern dengan kehidupan dunia pesantren.

Di usia 22 tahun, ia telah berani mendirikan pondok pesantren yang bernama Pondok Pesantren Inayatullah Gasing yang sampai saat ini masih diberi amanah sebagai pembina di pesantren tersebut. Pada tahun 2007, KH. Hendra Zainuddin Al-Qodiri mendirikan pesantren khusus tahfiz Al-Qur’an, yakni Pesantren Aulia Cendekia Palembang.

BACA JUGA:  MWC NU SU II Gelar Lailatul Ijtima Sekaligus Peringati Isra' Mi'raj

Sejak terpilih sebagai Ketua PCNU Kota Palembang pada Konfereab ke-10 NU Palembang, 19 Februari 2022 dan dilantik 22 Juni 2022, KH. Hendra Zainuddin Al-Qodiri resmi menjabat sebagai Ketua PCNU Kota Palembang masa khidmat 2022-2027 dan dilantik di Ballroom Swarna Dwipa Hotel Palembang.

Begitu dilantik sebagai Ketua PCNU Palembang, KH. Hendra Zainuddin Al-Qodiri bersinergi dengan pengurus lainnya. langsung “tancap gas” merealisasikan berbagai program kerja PCNU Palembang. Di antaranya; melakukan rapat-rapat internal PCNU Palembang, turut menghadiri secara online peringatan Satu Abad Nahdlatul Ulama, dan kegiatan Resepsi Satu Abad Nahdaltul Ulama. Dan. juga telah menghadiri dan menyumpang uang pada kegiatan Lailatul Ijma’ yang dilaksanakan setiap bulan oleh MWC NU se Kota Palembang.

KH. Hendra Zainuddin Al-Qodiri bersama pengurus PCNU Palembang lainnya telah membentuk MWC di 18 kecamatan se Kota Palembang dan Ranting NU tingkat kelurahan yang berjumlah 107 ranting. Dari 107 Ranting se Kota Palembang telah terbentuk 86 ranting. Selain itu, juga telah melakukan MoU antara PCNU Kota Palembang dengan Pondok Pesantren dan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati (Lampung), mengadakan MoU dengan UIN Raden Fatah Palembang.

BACA JUGA:  Mengenal Angga, Kader NU yang Sukses di Usaha Kuliner

Rencananya, dalam waktu dekat akan membangun kantor PCNU Kota Palembang dan Panti Asuhan PCNU Palembang (dapat hibah tanah di Tanjung Barangan dan Talang Kelapa), Lomba Lagu Yalal Wathon kerjasama dengan koran Berita Pagi. Tak sampai di situ saja, setiap MWC dan Ranting yang ada di kota Palembang telah dibuatkan dan dipasang plang nama. Hal ini bertujuan agar eksistensi NU dirasakan di tengah-tengah masyarakat.

Demikian pula, pelantikan seluruh MWC. Ranting, Banon dan lembaga di lingkungan PCN Kota Palembang, dan banyak lagi kegiatan lainnya dalam upaya memberdayakan PCNU Kota Palembang.

la juga pernah memimpin organisasi kepesantrenan dan Nahdlatul Ulama, yakni Ketua Umum Forum Pondok Pesantren Sumatra Selatan (FORPESS) masa khidmat 2005-2008 dan 2012-2014, Ketua Rabithah al-Ma’ahid al-Islamiyah PWNU Sumatra Selatan (2010- 2015), Ketua Lakpesdam PWNU Sumsel.

Di bidang perbukuan, pada 2013 ini ia telah dianugerahi penghargaan IBF Award dari Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) Jakarta sebagai salah seorang tokoh peduli pendidikan dan perbukuan Islam. Selanjutnya, pada 2013 juga ia menerima PBB Award sebagai tokoh organisasi massa Islam di Sumatra Selatan. Ia juga aktif menulis berbagai artikel masalah keislaman dan kepesantrenan yang dimuat di Sumatra Ekspress, Sriwijaya Post, Tribun Sumsel, dan Berita Pagi.

BACA JUGA:  Perubahan Kepemimpinan Ishari NU Sumsel, Kiai Sahal Terpilih Sebagai Ketua Baru

Karya tulis dalam bentuk buku, di antaranya, Qiyam Al-Lail dan Pendidikan Kejiwaan (2005), Aufklarung Manajemen Pesantren (2007) Sewindu Forum Pondok Pesantren Sumatra Selatan (2007). Paradigma Baru Pesantren Masa Depan (Arruzz Media, Yogyakarta, 2012), 101 Tokoh Ulama Sumsel, Riwayat Hidup dan Perjuangannya (Arruzz Media, Yogyakarta, 2013). Tausiyah Ramadhan (Arruzz Media, Yogyakarta, 2013), Untukmu Santri Sumsel: 99 Kata Pencerahan (Arruzz Media, Yogyakarta, 2013). Sejarah Forpess, (Arruzz Media, Yogyakarta, 2014), The Power of Puasa Daud (Arruzz Media, Yogyakarta, 2021). Tarekat Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah di Kota Palembang: Jalur Sanad dan Kemursyidan (Arruzz Media, Yogyakarta, 2020).

Check Also

Perempuan Aswaja An-Nahdliyah, Kiprah Gerakan Perempuan Aswaja dalam Peradaban Dunia

NU Palembang Online – Kajian tentang gerakan perempuan Aswaja An-nahdliyah masih sangat jarang dilakukan, padahah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *