NU Palembang Online – Kembali jalankan kegiatan rutin tahunan Lembaga Takmir Masjid Nahdlatul Ulama (LTM NU) Kota Palembang mengadakan Istighosah dan Dzikir Akhir Tahun 2023 di Masjid Nurussalam Lorong Jambu Kelurahan 9 Ilir Kecamatan Ilir Timur III, Minggu (31/12/2023)
Kegiatan yang dihadiri oleh pengurus NU Provinsi Sumatera Selatan Al Faruq Maturidi, Ketua, dan Pengurus LTM NU Kota Palembang, Ketua Masjid Nurussalam H. Iskandar Zulkarnain, Wiwit ketua RT serta Jama’ah sekitarnya.
Dalam kegiatan ini Ketua Masjid Nurussalam menyampaikan sangat menghargai kegiatan ini terutama malam pergantian tahun ini yang diisi dengan dzikir, doa dan mohon ampunan kepada Allah SWT yang diadakan LTM NU Kota Palembang bersama Masjid Nurussalam. Masyarakat kami sangat antusias dalam menyambut acara ini.
Selanjutnya Ketua LTM NU Kota Palembang Dr. Afriantoni mengatakan bahwa kegiatan ini merupakan kegiatan yang ketiga kalinya dilaksanakan oleh LTM NU Kota Palembang untuk menjadikan masjid sebagai pusat dari semua kegiatan termasuk kegiatan tahun baru Masehi.
“Selanjutnya kita berharap dapat menjaga masjid dari paham paham yang tidak sesuai ajaran dan tuntutan dari Nabi Muhammad SAW yang mempersatukan bukan memecah bela. Yang mendamaikan bukan menjadi sumber perpecahan. Kita harus menjaga ajaran Ahlussunah Wal jamaah,” Kata Afriantoni.
Kegiatan ini diapresiasi oleh Ketua PC NU Kota Palembang walau belum bisa hadir karena sakit agar acara berjalan sukses dan lancar. Selanjutnya apresiasi disampaikan oleh KH Mardi Abdullah juga berhalangan hadir mengatakan LTM NU Kota Palembang harus terus ditingkatkan semangat yang luar biasa untuk membangun Masjid agar lebih baik lagi.
Lailatul ijtima’ dan Istighosah ini juga dilanjutkan dengan tausiyah yang diisi oleh Agung Kurniawan, M.Pd.I yang mengajak kita semua masyarakat berbondong-bondong ke masjid dan memakmurkannya.
“Pesannya, kita semua akan mati dan kita harus senantiasa menjaga diri agar jauh dari perbuatannya tidak baik, terutama malam pergantian tahun ini. Kita harus isi dengan biasanya masyarakat umum merayakan dengan kegiatan tidak positif maka melalui kegiatan ini merubah kebiasaan masyarakat yang tidak berguna ke perbuatan yang positif. Pesan terakhir untuk mereka yang masih merayakan dengan maksiat kita lakukan dengan 3 cara, pertama perbuatan atau kebijakan pemerintah kedua menegur dengan lisan dan terakhir dengan doa. Mari kita introspeksi diri kita dan berdoa untuk lebih baik di masa depan utamanya tahun 2024,” (*)