NU Palembang Online — Komunitas Pecinta Ziarah Palembang Darussalam dan Sumatera Selatan (KOPZIPS) terus melestarikan tradisi ziarah dengan menziarahi sejumlah tokoh penting dari Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Rabithah Alawiyah Palembang.
Ketua KOPZIPS, Muhammad Setiawan, M.H., mengatakan tradisi ini menjadi sarana untuk melestarikan sejarah serta menghormati keturunan Habaib yang telah berkontribusi besar dalam penyebaran agama Islam di Nusantara, khususnya di Palembang.
“Kaum Alawiyyin, yang kita kenal sebagai Habaib, telah datang ke Nusantara sejak era Kesultanan Palembang Darussalam dan diikuti dengan gelombang kedatangan berikutnya di zaman kolonial Belanda,” ungkap Setiawan, Jum’at (1/11/2024).
Ia menambahkan bahwa kaum Alawiyyin, yang berasal dari Hadramaut, Yaman, merupakan etnis keturunan Sayyid dan Syarifah yang mencatat nasab mereka secara turun-temurun.
“Di Palembang, kaum laki-laki disebut Ayip dan kaum perempuan disebut Pacik. Hal ini memperlihatkan betapa kuatnya pengaruh budaya lokal dalam menjaga identitas Alawiyyin,” jelas Setiawan yang juga ketua MWC NU Kalidoni.
Lebih lanjut, Muhammad Setiawan mengatakan Rabithah Alawiyah, sebuah organisasi yang didirikan pada tahun 1928 di Jakarta, dibentuk untuk mencatat dan menjaga silsilah keturunan kaum Ba’alwi, sebutan bagi Alawiyyin yang tersebar di Indonesia. Di Palembang sendiri, kegiatan pencatatan nasab telah berlangsung sejak zaman Kesultanan, berlanjut pada masa kolonial, hingga era kemerdekaan. Namun, secara resmi, DPC Rabithah Alawiyah Palembang baru berdiri pada tahun 1994, sebagai cabang dari organisasi pusat di Jakarta.
“DPC Rabithah Alawiyah Palembang didirikan untuk melestarikan tradisi pencatatan nasab serta mempererat persatuan di antara anggota komunitas. Hal ini juga menjadi pengingat atas jasa-jasa kaum Alawiyyin dalam memperkenalkan dan menyebarkan ajaran Islam di wilayah Palembang dan sekitarnya,” ujar Setiawan.
Sejak berdirinya DPC Rabithah Alawiyah Palembang, tercatat sudah ada lima pimpinan yang pernah memimpin organisasi ini, dengan tiga di antaranya masih hidup hingga kini. Kelima tokoh tersebut secara Rekontruksi Pimpinan DPC Rabithah Alawiyah Palembang adalah sebagai berikut :
1. Alm Sayyid Ahmad bin Abdullah Al-Habsyi (Lokasi Makam Pemakaman Gubah Gundul Naga Sewidak 14 Ulu Palembang)
2. Sayyid Ali bin Muhammad Alaydrus (beliau masih hayat)
3. Alm Sayyid Abdurrahman bin Ahmad Al bin Hamid (Gubah Duku Habib Ahmad bin Syekh Shahab)
4. Sayyid Umar Abdul Aziz bin Abdurrahman bin Syahab (beliau masih hayat)
5. Sayyid Abdurrahman bin Hasan Al-Habsyi (petahana, masih hayat)
3 ketua masih ada dan dua sudah wafat dari 5 ketua DPC Rabithah Alawiyah Palembang sejak tahun 1994 hingga kini setelah 30 tahun Rabithah Alawiyah Palembang berdiri.