Lakpesdam NU. Foto : (Ist/jabar.nu.or.id)

Lakpesdam NU, Menjadi Garda Terdepan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia di Indonesia

Sumsel Independen – Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) adalah sebuah entitas yang telah lama berjuang untuk memberdayakan sumber daya manusia, khususnya di kalangan warga Nahdlatul Ulama (NU) dan masyarakat umum.

 

Berdiri atas gagasan Abdurrahman Wahid dan dengan kontribusi dari tokoh penting seperti Fahmi D. Syaifuddin, Lakpesdam telah menjadi bagian integral dari NU sejak tahun 1985. Organisasi ini memiliki peran kunci dalam mengawal dan memajukan Khittah Nahdliyah 1926 serta melatih tenaga-tenaga NU yang berkualitas.

 

Menurut Gus Dur, salah satu tokoh paling berpengaruh dalam sejarah NU, Lakpesdam memiliki misi awal untuk mencetak individu-individu yang dapat menjalankan program-program NU dengan efektif. Ini dicapai melalui berbagai pelatihan yang dirancang untuk mengembangkan potensi anggota NU.

 

Pada tanggal 6 April 1985, Lakpesdam resmi mendapatkan Surat Keputusan (SK) sebagai Lajnah Kajian Pengembangan Sumber Daya Manusia, dengan Abdullah Syarwani sebagai ketua. Awalnya, tugas Lakpesdam adalah menangani secara khusus bidang pengembangan SDM dalam rangka mendukung agenda PBNU.

 

Seiring berjalannya waktu, Lakpesdam mengalami berbagai pasang surut, tetapi PBNU selalu mendukungnya. Berkat upaya keras, Lakpesdam berhasil tumbuh dan berkembang di berbagai wilayah dan cabang NU. Pada Muktamar Cipasung tahun 1994, statusnya ditingkatkan menjadi Lembaga, memudahkan perannya dalam organisasi NU.

BACA JUGA:  MWC NU Kalidoni Gelar Majelis Dzikir Ratib Al-Haddad Rutinan

 

Tugas Lakpesdam semakin berat dengan menjadi lokomotif dalam menggerakkan seluruh bagian NU menuju pencapaian agenda besar NU. Ini termasuk memfasilitasi pemahaman dan penerapan Khittah Nahdliyah serta sosialisasi di kalangan anggota.

 

Pada tahun 1999, Lakpesdam mencapai masa keemasannya, memberikan kontribusi yang signifikan dalam Muktamar Lirboyo, dan menjaga independensinya dari politik praktis.

 

Lakpesdam juga terlibat dalam berbagai proyek pemberdayaan, seperti peternakan itik, peternakan lele, dan penggemukan sapi.

 

Di dalam NU, mereka melaksanakan program Pengembangan Wawasan Keulamaan (PPWK) dan Pelatihan Kepemimpinan dan Manajemen NU (LKM-NU), yang membantu pengembangan SDM NU.

 

Program PPWK menjadi penting dalam memberdayakan kiai muda untuk menjadi pemimpin yang tanggap sosial, memiliki pemahaman keislaman yang luas, dan mampu menangani masalah masyarakat.

 

Lakpesdam telah menjalin kerja sama dengan berbagai lembaga dan organisasi, termasuk The Asia Foundation, UNDP, WHO, dan lainnya. Ini mencerminkan komitmen mereka dalam mendukung pembangunan masyarakat yang berkelanjutan.

 

Salah satu prestasi gemilang Lakpesdam adalah pembentukan perpustakaan NU yang menjadi pusat pengetahuan dan informasi untuk anggota NU.

BACA JUGA:  Lembaga Falakiyah NU Palembang Himbau Warga Nahdliyin Ikuti Keputusan dari PBNU Terkait Pengumuman Awal Bulan Muharram 1446 H

 

Lakpesdam NU tetap menjadi garda terdepan dalam upaya pemberdayaan sumber daya manusia di Indonesia. Dengan sejarah panjangnya, kontribusi berharga, dan komitmen yang kuat, mereka terus menjadi pilar utama dalam mewujudkan visi dan misi NU.

 

(Ensiklopedia NU)

Check Also

LPPNU Palembang Launching “RASNU”

NU Palembang Online – Lembaga Pengembangan Pertanian Nahdlatul Ulama (LPPNU) Kota Palembang di Kosgoro Group …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *