NU Palembang Online – Komunitas Pecinta Ziarah Palembang Darussalam dan Sumatera Selatan (KOPZIPS) berhasil mengungkap keberadaan makam kuno di tanjakan PHB, Bukit Besar, Palembang. Penelusuran yang penuh tantangan ini akhirnya membuahkan hasil setelah melewati perjalanan panjang.
Ketua KOPZIPS, Ustad Muhammad Setiawan, M.H., menjelaskan bahwa penelusuran ini dimulai dari data yang diperoleh dari M. Idris, dosen FKIP Sejarah Universitas PGRI Palembang pada tahun 2011.
“Kami sempat hampir pesimis karena jarak waktu yang cukup lama dan hanya berbekal informasi umum, seperti lokasi makam berada dekat Bank Mandiri, toko aluminium, dan cucian motor,” ujar Ustad Setiawan, Rabu (22/1/2025).
Kegigihan KOPZIPS akhirnya berbuah manis. Informasi krusial didapatkan dari Heri, pemilik cucian motor di area tersebut, yang masih beroperasi hingga 2025.
“Pak Heri mengonfirmasi bahwa makam tersebut memang makam kuno yang telah berusia ratusan tahun. Makam ini sering menjadi tujuan ziarah, terutama bagi warga Jawa yang datang ke Palembang untuk berziarah ke makam Kyai Merogan atau Bukit Seguntang,” ungkap Ustad Setiawan yang juga Ketua MWC NU Kalidoni
Namun, akses menuju makam ini tidaklah mudah. Pengunjung harus meminta izin terlebih dahulu kepada Pak Ready, pemilik Pecel Lele Mr. Ready, karena lokasi makam berada persis di belakang rumah atau tokonya.
“Alhamdulillah, kami diizinkan untuk melakukan ziarah dan pendataan,” tambahnya.
Di lokasi tersebut, KOPZIPS menemukan sepuluh makam yang berbahan granit dan lantai keramik bergaya zaman kolonial Belanda. Tahun-tahun yang tertera pada beberapa makam menunjukkan angka 1350-an dalam penanggalan Hijriyah, yang diperkirakan setara dengan awal atau akhir 1800-an Masehi.
“Melihat karakteristiknya, kami menduga makam ini dulunya adalah makam tipe gubah, yaitu memiliki atap genteng. Penemuan ini menjadi bukti nyata yang mendukung penelitian lebih lanjut tentang kebudayaan dan sejarah masuknya Islam di Palembang,” kata Ustad Setiawan.
Selain itu, keberadaan bahan-bahan bangunan berkualitas tinggi seperti granit menunjukkan pentingnya makam ini pada masanya. KOPZIPS berharap pemerintah atau instansi terkait dapat menjadikan lokasi ini sebagai bagian dari penelitian sejarah lebih mendalam. (Ali)