KOPZIPS Melestarikan Jejak Sejarah Melalui Ziarah Bulanan di Palembang

NU Palembang Online – Komunitas Pecinta Ziarah Palembang Darussalam dan Sumatera Selatan (KOPZIPS) kembali mengadakan kegiatan ziarah bulanan yang kali ini membawa mereka ke sejumlah makam keramat di wilayah Palembang. Ziarah ini menjadi bagian dari upaya komunitas untuk menjaga dan merawat situs-situs bersejarah yang mulai terlupakan oleh masyarakat setempat.

Pada kesempatan kali ini, KOPZIPS mengunjungi beberapa makam keramat yang tersebar di wilayah Palembang, di antaranya Makam Keramat RA Sri Siti Wahyuni dan suami, Makam Keramat Akang, Keramat Bawah Batang Buluh, Keramat Jidin, serta Makam Keramat Puyang Semadak di TPU Kayu Ara Sungai Keramasan Kertapati Palembang. Makam-makam ini terletak di Kayu Aro Galo di tepian Sungai Keramasan.

Tidak berhenti di situ, KOPZIPS melanjutkan perjalanan ziarah mereka ke daerah Gandus. Di sini, mereka mengunjungi beberapa makam lainnya, termasuk Makam Keramat Buyut Raden Tokak yang terletak di muara Sungai Lambidara dan Sungai Musi, di belakang bekas pabrik karet. Sayangnya, makam ini sudah hilang akibat erosi.

Selanjutnya, mereka mengunjungi Makam Keramat Bujang Sunat di pinggiran Sungai Musi, di depan perumahan Pemkot Gandus, bekas PT MBK yang sekarang menjadi PT Biduk Mas. Kemudian, mereka mendatangi Makam Keramat Bujang Kuncung di arah Pulo Kerto Gandus, tepatnya di dekat jembatan tol. Makam ini juga sudah hilang, diduga telah dipindahkan ke lokasi yang tidak diketahui.

BACA JUGA:  Sejarah Berdirinya Nahdlatul Ulama Palembang

Ziarah terakhir mereka adalah ke Makam Keramat yang identitasnya belum diketahui. Makam ini terletak di depan PT Kemala, di perumahan Griya Asri, terawat di pinggir jalan darat dan tepian Sungai Musi. Makam ini memiliki batu nisan dari batu alam dan tanahnya sedikit lebih tinggi, dihiasi dengan kerang-kerang dari taso.

Dalam upaya melestarikan sejarah, KOPZIPS menggunakan peta Belanda tahun 1912 dan 1914 untuk menelusuri dua titik jejak makam kuno bersejarah. Lokasi-lokasi tersebut berada di tepian Sungai Keramasan Kertapati Palembang dan tepian Sungai Lambidara Gandus Palembang.

Muhammad Setiawan, M.H., selaku Ketua KOPZIPS, menjelaskan pentingnya menjaga makam-makam yang tidak terawat.

“Makam yang sudah hilang tidak bisa kita saksikan lagi, namun yang masih berwujud fisiknya, marilah kita selamatkan,” ujar Ustad Setiawan yang juga menjabat sebagai Ketua MWC NU Kalidoni.

“Kami berharap makam yang tidak terawat ini mendapat perhatian dari Pemerintah, dan masyarakat dapat lebih peduli terhadap situs-situs bersejarah ini,” tambahnya.

Lebih lanjut, Ustad Setiawan mengatakan ziarah ini bukan sekadar kegiatan religius, tetapi juga merupakan bentuk penghormatan terhadap leluhur dan sejarah.

BACA JUGA:  KOPZIPS Ziarahi Makam Menantu Syekh Abdus Somad Al-Falimbani

“Kami ingin mengajak masyarakat untuk lebih mengenal sejarah Palembang melalui makam-makam keramat ini. Banyak dari kita mungkin tidak tahu bahwa makam-makam ini menyimpan cerita dan nilai sejarah yang sangat berharga,” tukasnya. (Ali)

Check Also

Sowan ke Ketua PCNU Palembang, PMII UIN Raden Fatah Minta Kiai Hendra Berikan Materi Aswaja di Mapaba

NU Palembang Online – Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII) komisariat UIN Raden …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *