NU Palembang Online – Majelis Thoriqoh Qodiriyah Wa Naqsyabandiyah (TQN) Aulia Cendikia Palembang gelar khalwat tahun ke 3 di Ponpes Aulia Candikia Palembang, dari 28 Januari sampai 7 Februari 2024.
Khalwat adalah menarik diri dari keramaian dan menyepi untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Ketua Majleis TQN Aulia Cendikia Palembang, Ustad Budi Dharma Chairul mengatakan khalwat tersebut telah memasuki hari ke 9, ia mengatakan peserta cukup antusias dan untuk mengikuti khalwat memerlukan pengorbanan waktu dan tenaga.
“Kalau kita sebagai peserta melewati hari pertama itu agak berat, tapi setalah itu waktu seperti cepat berlalu, ada perasaan sayang meninggalkan, ada perasaan pisah dengan teman-teman, tapi dibalik itu ada kewajiab yang lain,” Ujar Ustad Budi, Selasa (6/2/2024).
Ustad Budi menjelaskan peserta rela meinggalkan aktivitas luar untuk mengikuti 10 hari majelis khalwat meskipun ada hal penting yang harus dilakukan.
“Alhamdulillah Allah masih memberi rezeki pada kita untuk bisa ikut khalwat, temen-temen yang lain uang banyak, pekerjaan banyak, tapi waktunya yang ga ada untuk ikut khalwat, jadi kita termasuk yang bersyukur lah kita bisa ikut di majelis ini,” jelasnya.
Ustad Budi mengatakan dengan adanya khalwat ini peserta bertambah, dan mendapat kesan yang baik.
“Dan kita harap dengan kegiatan khalwat ini bisa membentuk pribadi lebih paham lagi kalau sudah khalwat itu identik dengan ahli dzikir, kita ga mungkin bisa sampai dzikir puluhan ribu kalau tidak duduk di majelis khalwat,” paparnya.
Selain itu, pada hari ke 9 khalwat Ustad Budi mengatakan turut melaksanakan ziarah yang juga merupaman ciri kgas Nahdlatul Ulama.
“Kalau ziarah ini kegiatan selingan di khalwat, karena kan 10 hari terpaku di Masjid jadi kan pemikiran cukup jenuh, dan lagi kita telah menyelesaikan tanggung jawab dalam artian kita ada dzikir khusus yang harus peserta khalwat selesaikan, kita dzikir nya 60 sampai 70 ribu kali. Jadi ziarah juga merupakan ciri khas kita di NU, kalau khalwat ini sudah pasti NU, tapi kalau di NU belum tentu bisa khalwat, dzikir nya, kegiatan ziarah makam kebiasaan kita dan itu baik, bertawasul diajarkan semua disitu,” Pungkasnya. (Ali)