Ketua MWC NU Kemuning, Kgs M Ridwan Nawawi SPdi MM.

Ridwan Nawawi Ketua MWCNU Kemuning yang Berkarir di BAZNAS Palembang

NU Palembang Online – Mengenal Kgs M Ridwan Nawawi SPdi MM. Ketua BAZNAS Kota Palembang yang juga menjabat sebagai Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kemuning Kota Palembang.

Ketika dibincang NU Palembang Online, sebagai kader Nahdlatul Ulama ia berbicara tentang manfaat sedekah, Di katakan Ridwan, Rasulullah bersabda sedekah tidak akan mengurangi harta, malah akan bertambah. Dalam kehidupan, Ridwan, menganjurkan tolong menolong kepada sesama. Apalagi sesama muslim.

Mengaitkan sedekah dapat menyehatkan badan serta memanjangkan umur? Ridwan menilai lebih kepada motivasi saja. “Ada hadistnya sedekah menolak balak. Tetapi saya lebih kepada motivasi saja. Tetap pada tujuan utama sehingga hati tidak terpaut pada dunia semata. Padahal sesungguhnya hati kita hanya terpaut kepada Allah SWT,” katanya.

Berbagi dan tolong menolong sudah mendarah daging dalam diri Kgs M Ridwan Nawawi SPdi MM. Ajaran sang kakek, turun kepada orang tuanya dan kini diwariskan kepadanya. Sifat itu sejalan dengan jabatan yang ia emban saat ini. sebagai Ketua Badan Amin Zakat Nasional (BAznas) Kota Palembang.

Sejak kecil, Ridwan mengaku sudah sering diajak sang kakek menolong orang lain yang membutuhkan. Misalnya Jumat subuh, memberikan sarapan atau makan untuk jemaah masjid. Yang memasak, neneknya.

BACA JUGA:  Tumpah Ruah, Warga Nahdlatul Ulama Penuhi Rumah Dinas Walikota Palembang

“Jadi, subuh Jumat, usai salat subuh, ikut bagikan makanan kepada jemaah, menemani kakek,” bebernya. Ridwan se masa kecilnya tinggal di kampung yang religius. Sehingga, sejak kecil dia sudah pandai mengaji. Belajar nilai-nilai agama.

Sang kakek saat itu seorang pedagang. Sedangkan ayahnya buruh bangunan. Ibunya membuat kerupuk kemplang untuk dijual. “Waktu itu ikan gabus masih berlimpah. Orang tua saya menekuni usaha kerupuk kemplang,” jelasnya.

Dalam kesederhanaan, kakek maupun orang tuanya mengajarkan untuk saling berbagi. Mereka jadi role model, contoh yang baik hingga kini. “Membantu orang lain. tidak mesti menunggu kaya dan punya harta banyak dulu. Dalam kehidupan serba pas-pasan dan sederhana, akan lebih baik dapat membantu orang,” tutur Ridwan.

Dirinya memegang prinsip ketika membantu orang lain, tidak akan membuat jatuh miskin. Tidak membuat susah. Sebaliknya membuat hati bahagia. Contoh kecil ketika mereka memiliki kelebihan makanan. Sudah pasti akan dibagi-bagikan ketetangga maupun kaum dhuafa. Jadi, sedari kecil dirinya memang di didik untuk berbagi. Begitupula bentuk siraman rohani berupa ilmu dari ustad. Bahwa sedekah makanan itu, sangat luar biasa. Apalagi, memberi makan fakir miskin dimalam hari.

BACA JUGA:  Kandidat Kuat Ketum Kopri: Mamay Muthmainnah Siap Berkonstestasi di Kongres PMII ke XXI

Dalam berbagi, Ridwan, ditemani istri tercinta kadang setiap malam keluar rumah membagikan nasi bungkus kepada fakir dan miskin. “Ini menjadi program di Baznas. Yakni sedekah dalu “malam’ dan sedekah pagi. Ini adalah ide murni dari saya,” terangnya.

Dimalam hari, dirinya kerap menemukan orang mencari sesuatu disampah. Ternyata yang dicari adalah makanan. Banyak menurutnya orang yang lapar pada malam hari, termasuk orang ODGJ. “Mungkin sebagian orang memberi makanan dimalam hari ada rasa takut. Saya tidak takut, niat kita baik. Insha Allah kita dalam lindungan Allah SWT,” kata dia.

Berbagi dalu, menjadi rutinitas dirinya. Bahkan anak-anak dia ajarkan untuk berbagi. “Saya ajak anak dan istri agar mereka mencontoh yang baik-baik. Dan saya berharap ini akan turun kepada anak saya, sebagai generasi penyambung nantinya,” harap Ridwan.

Kalaupun dirinya duduk sebagai ketua Baznas, Ridwan yakin ini merupakan jalan hidup dia untuk melakukan tradisi bagi berbagi. “Seperti korban kebakaran, ada yang dalam kondisi sakit. Tidak ada uang dan BPJS juga tidak jalan. Juga ada anak sekolah dimana keluarga miskin tidak mampu msnyekolahkan lantaran suami tidak kerja. Susah membeli peralatan sekolah,” paparnya.

BACA JUGA:  KABAR DUKA; Cak Amir, Ketua PWNU Sumsel Meninggal Dunia

Dirinya melihat ternyata Baznas sangat dibutuhkan, untuk membantu kaum lemah dan miskin. “Kadang mereka mendapatkan bantuan membuat kita haru. Makanya saya mengajak staf, ayo selagi kita dapat berbuat baik lakukan. Apalagi Baznas merupakan amanah luar biasa,” kata dia.

Pekerjaan sebagai amil, menurutnya, merupakan pekerjaan mulia. “Jangan sampai dikotori dengan niat kurang baik. Baznas mendapatkan dana pada hakekatnya merupakan titipan, muzaki dan orang-orang yang menyalurkan zakatnya. Jangan sampai tidak amanah, kita salurkan kepada yang berhak menerima,” kata dia.

Kgs M Ridwan Nawawi SPdi MM, lahir di Cinta Jaya (Pedamaran), Ogan Komering Ilir 4 Februari 1979.

Iwan sapaan akrabnya memulai pendidikannya di SD Negeri Cinta Raya, kemudian dilanjutkan ke Pondok RU Sakatiga Ogan Ilir, Pondok Modern Arrudalah Ponorogo Jawa Timur, UIN Raden Fatah Palembang, Universitas Mihammadiyah Palembang dan UIGM Palembang. (Ali)

Check Also

Perempuan Aswaja An-Nahdliyah, Kiprah Gerakan Perempuan Aswaja dalam Peradaban Dunia

NU Palembang Online – Kajian tentang gerakan perempuan Aswaja An-nahdliyah masih sangat jarang dilakukan, padahah …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *