Ilustrasi. Foto : (Ist/radarbogor.id)

Rebo Wekasan, Ini Amalan dari Cak Amir

NU Palembang Online – Hari Rabu terakhir pada bulan Safar atau yang dikenal dengan sebutan Rebo Wekasan diyakini sebagian orang sebagai hari turunnya bala. Jika benar demikian, peristiwa tersebut pada tahun 1445 H ini akan jatuh mulai malam ini Rabu (13/9/2023).

Rebo Wekasan diyakini sebagai hari diturunkannya banyak bala, terdapat sejumlah ritual yang dilakukan oleh sebagian umat Islam pada malam ini mulai dari slametan, puasa, hingga Shalat Sunnah Mutlak.

Beberapa ritus khusus termasuk Sholat Rebo Wekasan itu dilakukan sebagai upaya tolak bala. Jika demikian, lantas bagaimana hukumnya dalam Islam? Berikut ini adalah ulasannya.

Dilansir dari NU Online ulama berbeda pendapat tentang hukum melakukan Shalat Rebo Wekasan. Menurut Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari adalah haram. Sebab, shalat Rebo Wekasan tidak ada asal usul ajarannya dalam syariat.

Namun, Syekh Abdul Hamid bin Muhammad Quds al-Makki dalam Kanz al-Najah wa al-Surur menyebut bahwa Shalat Rebo Wekasan boleh dilakukan dengan syarat bukan niat untuk Rebo Wekasan, melainkan diniatkan untuk Shalat Sunnah Mutlak.

Sementara itu, Ketua PWNU Sumatera Selatan, KH. Amiruddin Nahrawi menjelaskan bahwa Rebo Wekasan diyakini sebagai hari di mana Allah menurunkan banyak bala. Ia menganjurkan untuk membaca yasin tiga kali dan melaksanakan Shalat Sunnah Mutlak.

BACA JUGA:  Tak Boleh Diskriminatif Meskipun Beda Pilihan Politik

“Rebo Wekasan itu Allah menurunkan jutaan bala besok malam, tapi ketika kita membaca yasin tiga kali langsung do’a sudah do’a langsung Shalat Sunah Mutlak, Insyaallah Allah tidak menurunkan bala ke kita, yasin tiga kali sudah itu berdo’a lagi pada Allah, pada satu tahun sekali Allah menurunkan jutaan bala tapi ketika kita mengamalkan Insyallah selamat dari bala itu,” ujar Cak Amir sapaan akrabnya.

Ini Amalan Rebo Wekasan dari Cak Amir :

رَبُو وَكَاسَان

مالم ربوتر أخير وولان صفر ما هوس سورة بس، مناوي دوموكي اية سَلَامٌ قَوْلًا مِنْ رَبِّ رَحِيم دى واهوس کافیع : ۳۱۳ (تلوغ اتوس تلولاس) تروس ما هوس اية سالا جعيفون غانتوس أخير سورة تروس ماهوس دعاء :

بسم الله الرحمن الرحيم . اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَدٍ صَلَاةٌ تُنْجِينَا بِهَا مِنْ جَمْعِ الأَهْوَالِ وَالآفَاتِ وَتَقْضِ لَنَا بِهَا جَمِيعَ الْحَاجَاتِ وَتُطَهِّرُ نَابِهَا من جميع ال السَّيِّئَاتِ وَتَرفَعْنَا بِهَا أَقْصَى الْغَايَاتِ مِنْ جَميع والخيرات الا في الْحَيَاةِ وَبَعْدَ الْمَمَاتِ اللَّهُمَّ اصْرِفُ عَنَّا شَرَ مَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَخْرُحُ مِنَ الْأَرْضِ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحِبِهِ وَسَلَّم. صلاة سنة مطلق ٤ ركعة (٢) ركعة سلام) سابن لا ركعة بعد الفاتحة

BACA JUGA:  Para Nabi yang Dimakamkan di Masjidil Aqsa

ما هوس + سورة الكوثر ۱۷ ( فيتولاس)

سورة الاخلاص ٥ (کاشال)

. سورة الفلق ۱ (ستوكال )

سورة الناس ۱ (ستوكال )

بعد سلام ما هوس دعاء : بسم الله الرحمن الرحيم . وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اللَّهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اللهُم يَا شَدِيدُ الْقُوَى وَيَا شَدِيدَ الْمَالِ يَا عَزِيزٌ ذَلَتْ لِعِزَّتِكَ جَمِيعُ خَلْقِكَ اكْفِنِي مِنْ جَمِيعِ خَلْقِكَ يَا مُحْسِنُ يَا تَجَلُ يَا مُتَفَضْلُ يَا مَنْعِمُ يَا مُكْرِمُ يَا مَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ . الله بن الحسن وَأَخِيهِ وَجَدِهِ وَأَبِيهِ اكْفِنِي شَرَ هُذَا الْيَوْمِ وَمَا يَنْزِلُ فِيهِ يَا كَافِي . فسيكفيكم بالفيلهم الله وهو السميع العليم ، وَحَنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ، وَلَا حَولَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ العلي العظيم. وَصَلَّى اللهُ عَلَى سَيِّدِنَا حَدٍ و وَعَلَى اللَّهِ وَصَحِيهِ وَسَلَّمْ .

Tata cara

1. Niat shalat sunnah mutlak dua rakaat

أُصَلِّيْ سُنَّةً رَكْعَتَيْنِ لِلّٰهِ تَعَالَى 

Ushallî sunnatan rak’ataini lillâhi ta’âla

Artinya, “Saya niat shalat sunnah dua rakaat karena Allah ta’ala.” 

2. Takbiratul Ihram
3. Membaca Doa Iftitah 
4. Membaca Surat Al Fatihah
5. Setelah Al fatihah, membaca Surat Al Kautsar 17 kali, al-Ikhlāṣ 5 kali, al-Falaq 1 kali, dan al-Nās 1 kali.
6. Ruku dengan membaca tasbih 3 kali
7. I’tidal
8. Sujud dengan membaca tasbih 3 kali
9. Duduk di Antara Dua Sujud
10. Sujud kedua
11. Berdiri untuk mengulang rakaat kedua
12. Pada rakaat kedua setelah membaca Surat Al Fatihah dianjurkan membaca Surat Al Ikhlas
14. Duduk Tahiyat
15. Salam (Ali)

BACA JUGA:  PWNU Sumsel Gelar Takziah Malam ke 2 Cak Amir

Check Also

Kemuliaan Bulan Muharram dan 20 Peristiwa yang Perlu Diketahui

NU Palembang Online – Muharram merupakan bulan pertama dari 12 bulan yang ada dalam penanggalan …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *