Sekretaris LPBI NU Kota Palembang, Erlangga H. Ripin

Mengenal Angga, Kader NU yang Sukses di Usaha Kuliner

NU Palembang Online – Mengenal Erlangga H. Ripin Sekretaris Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kota Palembang yang sukses di usaha kuliner.

Erlangga H. Ripin yang akrab disapa Angga, kelahiran 5 Januari 1985 di Desa Talang Rimba, Kec. Cengal, Kabupaten OKI. Ia saat ini tengah menjalankan usaha di bidang kuliner yaitu ikan dan ayam bakar banjar khas banjar.

Rumah makan ikan dan ayam bakar khas banjar yang Angga buka saat ini terdapat 3 cabang yang berlokasi di 1. Jl. H. Sanusi No. 380/samping bidan yosepphine 2. Jl. Ahmad Yani No.22/Samping Naga Swidak 3. Jl. R.E Martadinata No.639/Seberang Mandiri Lemabang.

Ketika dibincang NU Palembang Online, sebagai kader Nahdlatul Ulama ia menjelaskan awal mulanya membuka usaha rumah makan tersbut dimulai dari hoby makan yang kemudiam mengajak warga komplek untuk mencicipi masakan kumidian disarankan untuk membuka usaha kuliner

“Ngajak warga komplek makan kata mereka enak terus nyoba lagi yang kedua saran mereka coba jualan, belum pede jualan dirumah dulu, jualan dirumah 4 bulan sambil ngumululin modal selama 4 bulan itu terkumpulah modal akhirnya kita bisa sewa di KM5,” Ujar Angga.

Angga menceritakan awal mula sebelum membuka cabang pertama warung makan ikan dan ayam bakar khas Banjar ia sempat meniatkan untuk membalas jasa kebaikan orang saat ia tengah berjuang menempuh pendidikan dulu dengan caranya sendiri.

BACA JUGA:  KH. Abdurrahman Wahid, Perjalanan Hidup dan Pemimpin Indonesia Ke-4

“Cabang pertamo itu jadi kalau niat aku dulu itu kalau bisa punyo usaha rumah makan aku ingi bales jasa-jasa orang waktu aku pernah di Kalimantan soalnya susah sekali, susah-susah bener bayangin sekolah jalan kaki itu 12 kilo jadi selama aku sekolah itu banyak orang-orang luarbiasa bahkan bukan hanya muslim apalagi di Kalimantan Tengah itukan rata-rati Hindu atau Kristen Dayak, jadi kuniatkan, nian kuniatkan kalau punya rumah makan yang nuntut ilmu sama karyawan-karyawan Alfamart, Indomaret dan toko-toko kelontong mereka bayar lauknyo bae nasinyo dak usah,” Kata Angga.

Seiring berjalannya waktu, usai beberapa bulan Angga mengatakan dengan terkumpulnya modal hingga dapat melanjutkan dengan mumbaka cabang ke 2 di Plaju dan dilanjutkan dengan cabang ke 3 di Lemabang dalam jangka waktu 1 tahun setengah dari saat ia mulai buka pertama pada April 2022.

“Berjalan 7 bulan kita ada modal sedikit terus bukalah cabang ke 2 di Plaju, singkat cerito berjalan 6 buka cabang lagi di lemabang ini, jadi Alhamdulillah total dari pertama mulai hampir setahun setengah,” Ucap Angga.

Angga juga mengatakan Rumah Makan ikan dan ayam bakar khas Banjar tersebuy memiliki program Jum’at berbagi yang masih terus dijalankan hingga saat ini.

BACA JUGA:  Iftitah Pengajian Nahdlatul Ulama Kota Palembang

“Ada namonyo jum’at berbagi, aku ini orangnya keras kepala pokoknya hari jum’at itu harus berbagi, dihitung selamo 6 hari usaha di warung yang pertama untungnya hanya 800ribu pokonya aku harus berbagi 100 bungkus berarti 2 juta jadi ribut dengan wong rumah eh ada sahabatnya kiai termasuk guruku juga, jadi ustad Andi Kusuma Brata penerbit Tiga Serangkai Solo itu 2 bulan berturut-turut dikirimnya 10 juta buat jumat berbagi sampai sekarang, jadi sampai sekarang jum’at berbagi itu hidup,” tuturnya.

Dikatakan Angga untuk target program Jum’at berbagi fokusnya ke anak yatim atai ke Panti Asuhan yang memang membutuhkan dan dapat langsung meresakan manfaatnya.

“Kalau jum’at berbagi itu targetnya yang pertama itu anak yatim terus aku ga fokusin ke orang yang duduk-duduk di pinggir jalan, aku ingat almarhum ustad asep yang salah satu penggagas jum’at berbagi jadi beliau saran carilah ke orang yang datang ketemu langsung dimakannya, jadi kita inisiatifin ke panti, Jelas Angga.

Proses Awal di Nahdlatul Ulama

Erlangga H. Ripin yang saat ini menjabat sebagai Sekretaris Lembaga Penanggulangan Bencana dan Perubahan Iklim Nahdlatul Ulama (LPBI NU) Kota Palembang menjelaskan langkah dan prosesnya di Nahdlatu Ulama hingga sekarang.

“Proses awal di Nahdlatul Ulama ini jadi kami kesulitan mencari tempat bersandar, Alhamdulillah dikenalkan ustad Marzuki yang saat ini ketua Lakpesdam Palembang dikenalkanlah sama Kiai Hendra dan kebetulan pas datang pertama itu langsunh ikut majelis Dzikir, Kiai ngomong jadi waktu sudah Dzikir kiai ada sedikit ceramah singkat jadi kata kiai barang siapa khawatir terhadap hari esok ciri-ciri iman nyo lemah dari situ saya merasa ada kecocokan untuk terus ikut,” Kata Angga.

BACA JUGA:  Muslimat NU Palembang Gelar Khotmil Qur'an Sekaligus Silaturahmi Bulanan

“Secara tidak langsung terus ngikut kegiatan itu, bahkan saat kiai di PCNU kita ikut lagi di Lembaga Penanggulangan Bencana dan Iklim (LPBI) dan Alhamdulillah selagi kito bermanfaat apalagi bagi kami yang mudo ini ado yang pacak kami lakuke untuk khalayak banyak Insyaallah kito melok,” tambahnya.

Angga juga mengatakan sudah ada silsilah atau dari keturunan keluarga terkhus kakek nya yang juga saat itu berproses di Nahdlatul Ulama Kayuagung.

“Dan di NU ini, dari kakek kami setau kami NU dan kakek kami pernah menjadi salah satu petinggi NU di Kayuagung dan di banjar rata-rata NU jadi sangat sinkron, jadi Alhamdulillah tempat kami yang sekarang ini rasa nyaman bisa ketemu dengan orang-orang sinarmas ternyata dari sinarmas bisa bantu kita isi tisu di warung,” Pungkasnya. (Ali)

Check Also

KOPZIPS Ziarahi Trio Ulama Penggagas IAIN (UIN) Raden Fatah Palembang

NU Palembang Online – Sabtu sore, 22 Juni 2024, menjadi momen bersejarah bagi komunitas pecinta …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *