Ilustrasi Dampak Kerusakan Lingkungan Alam. Foto: (Ist/freepik.com)

Khutbah Jum’at: Mari Kita Dengarkan Tangisan Alam

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

إِنَّ اَلْحَمْدُ للهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَّهْدِي اللَّهُ فَلا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلا هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِينِ… . أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا الحَاضِرُونَ أَوْصِيْكُمْ وَنَفْسِي بِتَقْوَى اللَّهِ، فَقَدْ فَازَ المُؤ مِنُونَ المَتَّقُوْنَ، وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى.

Sidang Jama’ah Jum’at yang dimuliakan Allah

Melalui mimbar Jum’at yang mulia ini, saya selaku khatib mengajak kepada kita semua untuk berupaya semaksimal mungkin menjadikan diri kita selalu dekat kepada Allah Swt dengan selalu meningkatkan kualitas dan kuantitas ibadah dan amal shalih kita. Hal ini dalam rangka meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada Allah Swt dengan jalan mentaati semua perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya

Jama’ah muslim yang dirahmati Allah

Alam ini terdengar menjerit begitu keras, tidak kah kita bisa mendengarnya?. Allah telah menciptakan berbagai macam makhluk di dunia ini bermacam-macam dan bentuk. Hingga bahkan jika kita menghitungnya, kita tidak akan mampu. Bentuk dan desain yang berbeda yang telah Allah ciptakan, Langit, bumi, gunung, laut dan sebagainya. Sungguh karya yang luar biasa

BACA JUGA:  Khutbah Jum'at: 9 Alasan Kenapa Kita Mencintai dan Membela Palestina

Dalam surat An-Nazi’at ayat 28-33 menunjukkan fenomena ciptaan Allah

رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّىٰهَا(28)وَأَغْطَشَ لَيْلَهَا وَأَخْرَجَ ضُحَىٰهَا(29)وَٱلْأَرْضَ بَعْدَ ذَٰلِكَ دَحَىٰهَآ(30)
أَخْرَجَ مِنْهَا مَآءَهَا وَمَرْعَىٰهَا(31)وَٱلْجِبَالَ أَرْسَىٰهَا(32)مَتَٰعًا لَّكُمْ وَلِأَنْعَٰمِكُمْ(33)

“Dia telah meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya. Dan Dia telah menjadikan malamnya (gelap gulita), dan menjadikan siangnya (terang benderang). Dan setelah itu bumi Dia hamparkan. Darinya Dia pancarkan mata air dan (ditumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya.dan gunung- gunung Dia pancangkan dengan teguh. (Semua itu) untuk kesenanganmu dan untuk hewan-hewan temakmu” (QS. An-Nazi’at 28-33)

Jama’ah muslim yang dirahmati Allah

Kebakaran hutan dan lahan boleh dikatakan sebagai simbol bahwa alam tidak bersahabat dengan manusia. Hal ini akibat manusia sendiri yang “dzalim” terhadap alam dan lingkungan. Akibat kebakaran hutan dan lahan yang berdampak munculnya asap telah memakan korban jiwa. Mereka yang tak bersalah justru menjadi koraban. Mereka kehilangan orang-orang yang mereka cintai dan sayangi.

Saat ini kita merasakan udara sejuk telah berubah menjadi panas, hutan dan lahan dibakar, sehingga mencemari udara sebagai sumber kehidupan. Sudah saatnya kita merubah kebiasaan yang kurang baik, misalnya, membakar hutan, kita hentikan. Sebab semua yang Allah berikan kepada kita pada akhirnya nanti akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat.

BACA JUGA:  Keutamaan dan Amalan Sunnah di Bulan Safar

Marilah kita sadar akan pentingnya menjaga alam ini, anak cucu kita nantinya ingin melihat alam ini masih terasa nyaman bagi mereka. Jangan sampai mereka kita tinggalkan dalam keadaan lemah, karena alam yang tidak lagi bersahabat dengan mereka. Jangan tinggalkan mereka dalam keadaan susah dan sengsara, karena alam yang sudah tidak menyediakan apa yang bisa membuat mereka bertahan hidup.

Marilah kita jaga alam dan lingkungan kita terutama, agar tetap asri dan nyaman. Semua untuk kita, orang-orang di sekitar kita, yang kita sayangi dan untuk mereka bakal calon generasi mendatang.

بَارَكَ اللَّهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ، وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ اللَّهُ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ أَقُولُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ مِنْ كُلِّ ذَنْبٍ. فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيم

Ustadz Rahmat Irwani. S.HI

Check Also

Khutbah Jumat: Ikhtiar Membantu Terwujudnya Perdamaian di Palestina

NU Palembang Online – Materi khutbah Jumat ini mengajak para jamaah untuk mendukung perdamaian di …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *