NU Palembang Online – Saat ini umat Islam di Indonesia sedang menjalankan ibadah puasa Ramadan 1445 H. Memasuki 10 hari kedua Ramadan, terdapat banyak sekali keutamaan di dalamnya.
Dilansir dari NU Online, bulan ini terbagi menjadi tiga fase yang masing-masing memiliki keutamaan, yaitu Fase pertama adalah 10 hari awal yang bermakna sebagai waktu penuh rahmat dan kasih sayang Allah SWT. Fase maghfirah atau 10 hari kedua bermakna ampunan dari Allah SWT. Sedangkan fase Itqun minan Nar atau 10 hari terakhir bermakna pembebasan dari api neraka.
Seperti dijelaskan dalam hadis dari Abu Hurairah RA, di mana ia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Awal bulan Ramadan adalah Rahmah, pertengahannya maghfirah dan akhirnya ‘itqun minan nar (pembebasan dari api neraka).”
Keutamaan 10 Hari Kedua Ramadhan
Dilansir laman Pemkab Kebumen, Rasullullah SAW telah mengajarkan kepada umatnya doa khusus yang dapat diamalkan pada 10 hari kedua Ramadan agar dosa-dosa diampuni Allah. Doa ini dianjurkan dibaca pada hari ke-11 sampai ke-20. Berikut doanya:
Allahummagfirli dzunuubi ya robbal ‘alamiin.
Artinya: ya Allah ya Tuhanku, ampunilah dosa-dosaku wahat Tuhan Pencipta Semesta Alam.
Pada 10 hari kedua Ramadan memiliki sejumlah keutamaan, diantaranya sebagai berikut:
1. Wujud Istikamah
Keutamaan istikamah dalam beribadah bulan Ramadan mempunyai pahala yang luar biasa. Orang yang dapat menjalankan ibadah puasa secara lengkap pada 10 hari kedua, merupakan wujud bahwa orang tersebut mempunyai rasa istikamah.
Sebab ibadah yang dijalankan semata-mata karena Allah dengan niat untuk akhirat, karena hal tersebut dia akan mendapatkan pahala ibadah istikamah yakni pahala yang tidak terputus dari Allah.
2. Mendapat Kemudahan Selama Ramadhan
Dalam Q.S Al-Baqarah ayat 185 Allah memberikan kemudahan bagi orang yang menjalankan ibadah Ramadan di 10 hari kedua dengan diberikan kemudahan untuk dapat menyelesaikan hingga akhir Ramadan.
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ وَمَنْ كَانَ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۗ يُرِيدُ اللَّهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيدُ بِكُمُ الْعُسْرَ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللَّهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Q.S Al-Baqarah: 185)
3. Mudah Dunia dan Akhirat
Dalam ayat ke-184 Surah Al-Baqarah, ibadah puasa Ramadan di 10 hari kedua mudah dijalankan bagi orang yang ikhlas, bagi yang berhalangan boleh mengganti di hari lain dan akan tetap mendapat pahala yang sama seperti ketika Ramadan.
أَيَّامًا مَعْدُودَاتٍ ۚ فَمَنْ كَانَ مِنْكُمْ مَرِيضًا أَوْ عَلَىٰ سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِنْ أَيَّامٍ أُخَرَ ۚ وَعَلَى الَّذِينَ يُطِيقُونَهُ فِدْيَةٌ طَعَامُ مِسْكِينٍ ۖ فَمَنْ تَطَوَّعَ خَيْرًا فَهُوَ خَيْرٌ لَهُ ۚ وَأَنْ تَصُومُوا خَيْرٌ لَكُمْ ۖ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ
Artinya: (yaitu) dalam beberapa hari yang tertentu. Maka barangsiapa diantara kamu ada yang sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa) sebanyak hari yang ditinggalkan itu pada hari-hari yang lain. Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah, (yaitu): memberi makan seorang miskin. Barangsiapa yang dengan kerelaan hati mengerjakan kebajikan, maka itulah yang lebih baik baginya. Dan berpuasa lebih baik bagimu jika kamu mengetahui. (Q.S Al-Baqarah:184).
4. Diampuni Dosa
Dosa-dosa yang telah lalu pun akan diampuni sebagaimana dijelaskan dalam hadis berikut. “Siapa yang puasa Ramadan dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu. Dan siapa yang bangun malam Qadar dengan iman dan ihtisab, telah diampuni dosanya yang telah lalu,” (HR. Bukhari Muslim).
Selain itu, dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Salat lima waktu dan Jumat ke Jumat berikutnya, Ramadan ke Ramadan berikutnya menghapus dosa (seseorang) di antara waktu tersebut selama ia menjauhi dosa-dosa besar,” (HR. Muslim).
5. Mencegah Maksiat
Setiap perintah dalam Al-Quran pasti mengandung kebaikan, kemaslahatan, keberuntungan, manfaat, keindahan, keberkahan. Sedangkan setiap larangan dalam Al-Quran pasti mengandung kerugian, kebinasaan, kehancuran, keburukan (disarikan dari Tafsir Ibnu Katsir (1/200).
Dijelaskan bahwa ibadah Ramadan di 10 hari kedua akan mencegah kita untuk berbuat maksiat dikarenakan banyak berbuat kebaikan.
Amalan 10 Hari Kedua Bulan Ramadhan
Terdapat beberapa amalan utama yang dapat dilaksanakan saat 10 hari kedua Ramadan untuk memberikan keuntungan tersendiri bagi yang menjalankan. Sebagai berikut:
1. Salat Malam
Salat malam yang dimaksud adalah salat tahajud di sepertiga malam. Salat ini dilakukan untuk melengkapi salat tarawih dan salat witir yang telah dijalankan selama bulan Ramadan.
2. Berdoa
Memperbanyak doa, memohon keringanan dan meminta pengampunan dari segala dosa yang telah lalu akan melengkapi keutamaan di 10 hari kedua bulan Ramadan.
3. Tilawah Al-Quran
Umat Islam yang melaksanakan tilawah Al-Quran akan merasakan ketenangan sehingga dapat kembali bersemangat dalam menjalankan sisa ibadah puasa Ramadan.
4. Zikir
Memperbanyak berzikir akan membuat kita semakin dekat dengan Allah SWT dan melengkapi keutamaan ibadah kita di 10 hari kedua bulan Ramadan.