KH. Hendra Zainuddin Al-Qodiri saat menjadi narasumber acara mapaba PMII

KH. Hendra Zainuddin Al-Qodiri Kenalkan Aswaja saat Mapaba PMII

NU Palembang Online – Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Palembang, KH. Hendra Zainuddin Al-Qodiri, menjadi narasumber dalam Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Syariah dan Hukum UIN Raden Fatah Palembang. Acara ini diadakan di Gedung PWNU Sumsel pada Sabtu (2/12/2023).

Dalam kesempatan tersebut, KH. Hendra Zainuddin Al-Qodiri memberikan pesan kepada para peserta mapaba pentingnya berorganisasi dan nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah.

“Maka yang pertama, kenapa kita perlu ber Jam’iyah? Kenapa kita perlu berorganisasi ?, kalau kita ikut organisasi atau berjamaah itu sumber kekuatan, coba kalian bayangkan pmii ini tentunya kekuatan, dan Nahdlatul Ulama Perjuangan salah satu yang memperjuangkan Indonesia ini ya NU. Jadi ikut berorganisasi ini sumber kekuatan,” Ujar Kiai Hendra.

Kiai Hendra yang juga pimpinan pondok pesantren aulia cendikia palembang itu mengatakan perlunya berorganisasi dalam melakukan pergerakan.

“Kedua kenapa kita perlu berorganisasi, karena perjuangan dak pacak dewekan, kamu dewekan berjuang dewekan dak biso kamu, maka berjuang jugo dak boleh egois,” tambahnya.

Kiai Hendra juga nenympaikan Kebenaran yang tidak terorganisir dapat dikalahkan oleh kebathilan yang terorganisir.

BACA JUGA:  Khutbah Jumat: Silaturahim dan Perdamaian di Tahun Politik

“Kenapa kita harus ikut NU, PMII ini ini. NU itu didirakn oleh para ulama, K.H. Hasyim Asy’ari. Penting mengikuti nu karena nu didirikan oleh para ulama,” katanya.

Kiai Hendra menjelaskan Nahdlatul Ulama berakidah Ahlussunnah wal Jama’ah dan tasawuf yang mengikuti Al Junaid Al Baghdadi dan Imam Al Ghazali.

“Kita berakidah Ahlussunnah wal Jama’ah disingkat aswaja, akidah NU itu mengikuti Abu al-Hasan al-Asy’ar Fiqih NU mengikuti 4 mazhab yakni hambali, hanafi, maliki, syafei, dan tasawuf NU ini mengikuti junaidi al bag dan imam ghazali,” jelas Kiai Hendra.

“Dan pada paham keagamaan aswaja yakni tasamuh yang artinya toleransi, ada juga tawasul yang berarti moderat tidak ke kiri dan tidak ke kanan, ada tawazun yaitu imbang antara dunia dan akhirat, dan i’tidal berlaku adil, itu pemahaman aswaja,” Pungkasnya. (Ali)

Check Also

Sowan ke Ketua PCNU Palembang, PMII UIN Raden Fatah Minta Kiai Hendra Berikan Materi Aswaja di Mapaba

NU Palembang Online – Pengurus Komisariat Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PK PMII) komisariat UIN Raden …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *