NU Palembang Online
Baca Juga:
NU Palembang Online – Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PC PMII) Ogan Komering Ulu (OKU) menggelar Sekolah Ruang Pendidikan Kader Lanjutan (RADIKAL) sebagai bagian dari upaya penguatan intelektual kader, di Sekretariat PC PMII OKU, Selasa (11/3/2025).
Kegiatan ini dihadiri oleh kader dari berbagai komisariat, termasuk Universitas Baturaja, Universitas Mahakarya Asia Baturaja, dan Sekolah Tinggi Agama Islam Baturaja.
Ketua PC PMII OKU, Emi Pratiwi, dalam sambutannya menekankan bahwa sekolah RADIKAL merupakan bagian dari upaya organisasi dalam menciptakan kader yang memiliki pemikiran kritis dan kemampuan intelektual yang mumpuni.
“Alasan dibentuknya Sekolah RADIKAL, adalah bentuk kegelisahan kader dalam berfikir dan sebagai kelanjutan kaderisasi nonformal PMII serta untuk membekali kader dengan pengetahuan dan keterampilan yang spesifik yang dibutuhkan dalam aktivitas keorganisasian, kehidupan kampus atau yang dinilai stategis bagi pergerakan pengembangan diri dimasa yang akan datang,” Kata Emi.
Mentor Kelas RADIKAL, Erwin Hadinata, mengapresiasi inisiatif PC PMII OKU dalam menyelenggarakan kegiatan ini. Menurutnya, Sekolah RADIKAL adalah wadah yang sangat penting bagi kader dalam membangun pola pikir yang lebih matang dan kritis terhadap berbagai isu.
“Ini adalah wadah kita untuk berpikir dan berakal, di mana wawasan pengetahuan bisa terus berkembang. Saya berharap kader-kader yang mengikuti kelas ini dapat memiliki loyalitas dan militansi yang tinggi terhadap organisasi PMII,” ujar Erwin Hadinata dalam sambutannya.
Senada dengan hal tersebut, Ketua Majelis Pembina Cabang (Mabincab) PMII OKU, Robi Vitergo, juga memberikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. Menurutnya, kelas RADIKAL menjadi ruang yang sangat strategis dalam membentuk kader yang siap menghadapi tantangan zaman.
“Kami sangat mendukung adanya kelas RADIKAL yang digagas oleh PC PMII OKU. Kegiatan ini menambah wawasan dan intelektual kader agar mampu mengikuti perkembangan dunia hari ini. Menjadi kader berarti harus siap menemukan jati diri dengan cara berproses dan butuh konsistensi. Dengan dibukanya kelas RADIKAL, kader lebih memahami narasi dan nilai-nilai totalitas yang ada dalam kehidupan bermasyarakat dan berbangsa,” ungkap Robi Vitergo.
