NU Palembang Online – Malam ini, umat Islam di seluruh dunia akan memasuki 1 Muharram 1446 H, awal tahun dalam kalender Islam. Malam ini bukan sekadar peralihan tanggal, tetapi juga momen penuh makna yang disertai dengan tradisi dan doa-doa khusus untuk mengawali tahun baru Islam dengan penuh kebaikan dan keberkahan.
Doa merupakan permohonan atau permintaan yang bersifat baik kepada Allah SWT, seperti meminta kesehatan jasmani dan rohani, keselamatan dunia dan akhirat, rezeki yang halal dan berkah, serta kehidupan yang bermanfaat bagi orang lain. Doa adalah bentuk ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Tiada sesuatu yang paling mulia dalam pandangan Allah, selain dari berdoa kepada-Nya, sedang kita dalam keadaan lapang” (HR Al-Hakim).
Doa bukan hanya sekadar permintaan, tetapi juga ibadah yang inti dari ibadah itu sendiri. Dalam shalat, hampir seluruh bacaannya adalah doa kepada Allah SWT. Oleh karena itu, ketika kita sedang beribadah kepada Allah, kita juga otomatis sedang berdoa kepada-Nya. Doa yang dipanjatkan akan diberikan pahala oleh Allah SWT, meskipun doa tersebut belum dikabulkan.
Setiap hari, kita dianjurkan untuk berdoa kepada Allah SWT, sejak bangun tidur hingga kembali tidur lagi. Misalnya, sebelum dan sesudah makan, ketika akan minum, saat akan bepergian, ketika pulang dari bepergian, dan sebagainya. Jika tidak mengetahui bacaan doanya, kita disunnahkan untuk mengucap basmalah, “Bismillahirrahmanirrahim”.
Tradisi Minum Susu Putih di Malam 1 Muharram
Pada malam 1 Muharram, terdapat tradisi unik di kalangan umat Islam yaitu meminum susu putih yang sebelumnya diawali dengan doa. Tradisi ini berasal dari Abuya Sayyid Muhammad Alawy Al Maliki, seorang ulama terkenal yang merupakan keturunan Rasulullah SAW di tanah suci. Tradisi ini memiliki makna mendalam dan simbolis dalam menyambut tahun baru Islam.
Menurut Abuya Sayyid Muhammad Alawy Al Maliki, meminum susu putih pada malam tersebut melambangkan permulaan tahun yang baru, yang bersih dan penuh dengan kebaikan. Susu putih, sebagai simbol kebersihan dan nutrisi, menjadi metafora untuk tahun yang putih, bersih, dan dipenuhi dengan kebaikan.
Tradisi minum susu putih ini dilakukan setelah Maghrib pada malam 1 Muharram hingga sebelum waktu Subuh. Caranya sangat sederhana. Persiapkan segelas susu hangat, lalu baca doa yang telah ditentukan sebelum meminumnya. Berikut ini bacaan doa saat meminum susu putih di malam 1 Muharram:
أَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْهِ وَزِدْنَا مِنْهُ
Allahumma baarik lanaa fiihi wazidnaa minhu
Artinya: Ya Allah, berkahilah kami di dalam air susu ini dan tambahlah keberkahan kami darinya.
Amalan ini juga bisa dilakukan bersama keluarga, murid, santri, dan masyarakat di sekitar kita. Sehingga semuanya dapat turut merasakan berkah yang sama. Hal ini juga yang dijalankan oleh Abuya Sayyid Muhammad Alawy Al Maliki kepada para santrinya.
Selain meminumnya, beliau juga membagikan susu putih kepada para santrinya. Melalui cara ini, beliau berharap para santrinya juga akan meraih berkah dan menjalani tahun yang akan datang dengan baik dan penuh keberkahan.
Amalan minum susu putih di malam 1 Muharram beserta dengan doa merupakan wujud tafaa’ul atau mengharap kebaikan di tahun baru Islam, sebagaimana yang rutin dilakukan oleh Abuya Sayyid Muhammad Alawy Al Maliki. Dengan memulai tahun baru Islam dengan doa dan tradisi minum susu putih, diharapkan kita semua dapat menjalani tahun yang baru dengan lebih baik, penuh berkah, dan selalu dalam lindungan serta rahmat Allah SWT. (Ali)