Mapaba PMII Rayon Dakwah UIN Raden Fatah Palembang

Kiai Hendra Kenalkan Aswaja di Mapaba PMII Rayon Dakwah UIN Raden Fatah

NU Palembang Online – Ketua Tanfidziyah PCNU Kota Palembang, KH. Hendra Zainuddin Al-Qodiri, hadir sebagai narasumber dalam Masa Penerimaan Anggota Baru (Mapaba) Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Rayon Dakwah dan Komunikasi UIN Raden Fatah Palembang, yang berlangsung di Gedung Bina Sahabat pada Minggu (2/6/2024). 

Dalam kesempatan tersebut, KH. Hendra Zainuddin Al-Qodiri menekankan pentingnya berorganisasi dan memahami nilai-nilai Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja).

“Maka yang pertama, kenapa kita perlu ber-Jam’iyah? Kenapa kita perlu berorganisasi? Karena jika kita ikut organisasi atau berjamaah, itu adalah sumber kekuatan. Coba kalian bayangkan, PMII ini adalah kekuatan, dan Nahdlatul Ulama salah satu yang memperjuangkan Indonesia ini. Jadi, ikut berorganisasi adalah sumber kekuatan,” Kata Kiai Hendra.

Kiai Hendra, yang juga merupakan pimpinan Pondok Pesantren Aulia Cendekia Palembang ini, menjelaskan bahwa perjuangan tidak bisa dilakukan sendirian.

“Kedua, kenapa kita perlu berorganisasi? Karena perjuangan tidak bisa dilakukan sendirian, kamu sendirian berjuang tidak bisa. Maka berjuang juga tidak boleh egois,” tambahnya.

Lebih lanjut, KH. Hendra Zainuddin Al-Qodiri menyampaikan bahwa Sudah tepat bagi para peserta mengikuti Mapaba PMII, dikarenakan PMII  merupakan organisasi mahasiswa yang lahir dari Nahdlatul Ulama dan juga berhaluan Ahlussunnah wal Jama’ah.

BACA JUGA:  Ini Lafal Pengakuan Dosa dan Kekhilafan

Masih dikatakan Kiai Hendra, Nahdlatul Ulama berakidah Ahlussunnah wal Jama’ah (Aswaja) dan mengikuti tasawuf yang diajarkan oleh Al Junaid Al Baghdadi dan Imam Al Ghazali.

“Akidah NU itu mengikuti Abu al-Hasan al-Asy’ari. Fiqih NU mengikuti empat mazhab yakni Hambali, Hanafi, Maliki, dan Syafei. Sementara tasawuf NU ini mengikuti Junaidi Al Baghdadi dan Imam Ghazali,” jelas Kiai Hendra.

KH. Hendra juga memaparkan pemahaman tentang Aswaja yang mengedepankan empat prinsip utama.

“Pada paham keagamaan Aswaja, kita mengenal tasamuh yang artinya toleransi, tawasul yang berarti moderat tidak ke kiri dan tidak ke kanan, tawazun yaitu keseimbangan antara dunia dan akhirat, serta i’tidal yang berarti berlaku adil. Itulah pemahaman Aswaja,” tukasnya. (Ali)

Check Also

Intan Permata Sari Resmi Nahkodai PK IPPNU UIN Raden Fatah Palembang

NU Palembang Online – Intan Permata Sari terpilih menjadi Ketua Pimpinan Komisariat Ikaran Pelajar Putri …

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *