NU Palembang Online – Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengumumkan perombakan dalam kepengurusan masa khidmah 2022-2027.
Dilansir dari situs web resmi PBNU, nu.or.id, melalui surat dengan Nomor 01.b/AII/04/06/2023 tentang Pengesahan Pergantian Antar Waktu Pengurus Besar Nahdlatul Ulama Masa Khidmat 2022-2027 yang dikeluarkan PBNU pada Rabu 13/6/2023.
Surat pergantian kepengurusan ini mencatat penghentian tiga pengurus dengan jabatan ketua, yaitu KH Amiruddin Nahrawi, H Ulyas Taha, dan H Robikin Emhas. Penghentian mereka dilakukan dengan hormat sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Selain perubahan ketua, PBNU juga mengumumkan penggantian Bendahara Umum. Mardani H Maming, yang sebelumnya menjabat sebagai Bendahara Umum, telah digantikan oleh tim baru yang terdiri dari Ahmad Nadzir, Burhanuddin Mochsen, dan Ashari Tambunan.
Perombakan ini juga mencakup perubahan dalam jabatan lainnya. Masyhuri Malik, yang sebelumnya menjabat sebagai a’wan PBNU, akan mengepalai Badan Bela Negara Ulama (BBNU). Nusron Wahid, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Ketua Umum PBNU menjadi Ketua bidang di PBNU.
Selanjutnya, Amin Said Husni, yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Bidang di PBNU, akan naik menjadi Wakil Ketua Umum PBNU. Beberapa nama lain yang mengalami perubahan dalam jabatan mereka adalah H Mohammad Jusuf Hamka yang semula Ketua PBNU menjadi Bendahara PBNU, H Gudfan Arif yang semula Bendahara PBNU menjadi Bendahara Umum PBNU, dan H Fahmy Akbar Idries semula Bendahara PBNU menjadi Ketua PBNU.
Sementara itu, H Mohammad Faesal yang semula Wakil Sekretaris Jenderal PBNU ditetapkan menjadi Ketua PBNU.
Tidak hanya mengumumkan perubahan dalam kepengurusan, PBNU juga menegaskan pentingnya melaksanakan tugas dengan berpedoman pada Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga Nahdlatul Ulama, dan peraturan yang ditetapkan dalam permusyawaratan Nahdlatul Ulama. (Ali/net)